Kamis, 01 November 2007

Sumpah Pemuda, Nasibmu Kini...

Satu tanah air, tanah air Indonesia
Satu bangsa, bangsa Indonesia
Satu bahasa, bahasa Indonesia




Oleh Dominus Tomy Waskito


Kira-kira seperti itulah isi keputusan Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 yang terkenal sebagai Sumpah Pemuda. Sumpah ini dilakukan oleh berbagai perwakilan pemuda saat itu, antara lain Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon, dan Jong Celebes.

Sumpah tersebut memberikan makna yang besar sekali pada waktu perjuangan para pendahulu kita mengusir para penjajah dari bumi nusantara ini. Sumpah ini memberikan semacam arti kesadaran bagi tegaknya persatuan dan kesatuan Indonesia. Serta menimbulkan semangat nasionalisme tinggi diantara para pemuda kala itu untuk melawan politik devide et impera yang dilakukan oleh kaum kolonial Belanda. Maka, bukanlah berlebihan bila sumpah yang dilakukan oleh para pemuda itu merupakan suatu langkah maju untuk memperoleh kemerdekaan yang diinginkan seluruh rakyat Indonesia kala itu.

Sudah berusia 79 tahun sumpah yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita itu berlangsung. Kita sebagai generasi muda seharusnya malu dengan para pendahulu kita. Bagaimana tidak, kita semakin hari semakin kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Banyak diantara kita yang lupa bahkan tidak tahu pada hari ini genap sudah 79 tahun sumpah itu diikrarkan. Mereka, para pemuda saat ini, lebih suka memperingati Halloween, sebuah acara dari Amerika Serikat, yang tanggal nya tidak jauh dengan tanggal ikrar Sumpah Pemuda. Penulis hampir tidak menemui semangat memperingati hari yang sangat bersejarah itu di kampung-kampung. Seperti masa penulis dahulu yang selalu mengikuti berbagai perlombaan di kampung.

Mereka lebih suka dugem, pergi ke Coffeshop, shopping dan lainnya daripada harus merancang kegiatan-kegiatan memperingati Sumpah Pemuda.

Sedangkan di kampus FISIP UAJY kita tercinta, penulis mengamati hampir tidak ada kegiatan untuk sekedar mengenang ikrar tersebut. Kita lebih suka memperingati Valentine Day, daripada harus susah-susah membuat kegiatan memperingati ikrar ini.

Hal ini adalah kenyataan yang terjadi akhir-akhir ini. Sebaiknya para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa ini diberi pengertian makna sumpah tersebut. hal-hal seperti inilah yang perlu ditekankan di benak para pemuda. Mungkin saja mereka dapat sadar diri untuk sekedar mengucapkan terima kasih kepada generasi pemuda saat itu.
(selengkapnya...»)