Selasa, 24 Juni 2008

Mahasiswa, Realitas Jiwa dan Pikiran 'segaris refleksi...'

Oleh Dany Ismanu


Aku adalah Mahasiswa, jika ingin disebut demikian, dengan kata "maha" di depan, berarti Aku harus sadar bahwa Aku harus lebih segala-galanya, dibandingkan Aku yang di masa lalu, terutama pemikiran-pemikiranku terhadap keadaanku, keadaan sesamaku yang menangis, dan semua realitas yang hidup di luar sana.

Aku telah berkembang dari waktu ke waktu, dan akan selalu seperti itu. Pengalaman, pengetahuan dan hantaman-hantaman terhadap jiwa dan pemikiranku akan mendewasakanku untuk bisa hidup dalam dunia yang semakin tua, renta dan terlalu rapuh ini. Sehingga Aku akan menjadi manusia yang paling bodoh, ketika Aku membiarkan otak dan pemikiranku ikut terseret masuk dan larut dalam dunia yang semakin tua, renta, dan terlalu rapuh itu.

Aku meyakinkan diriku, bahwa Aku tercipta untuk merubah segala sesuatu yang telah ada menjadi lebih baik. Dan yang bisa melakukan itu semua adalah otakku, pemikiranku. Bahkan Aku percaya, Aku bisa membuat dunia kembali menjadi muda dan dewasa untuk menerima setiap pemikiran-pemikiran yang baru.

Aku yang maha terpelajar seharusnya tidak lepas dari dinamika yang tercipta oleh karena pemikiran-pemikiranku tersebut. Tempatku adalah hamparan ide, gagasan serta pemikiran yang bebas tentang apapun itu. Pemikiran akan adanya kebebasan dan kehidupan yang lebih baik. Ketidaknyamanan terhadap keadaan pun akan membuat otakku mendidih dan siap menumpahkan segala pemikiran untuk memecahkan setiap mata rantai yang membelengguku.

Oleh karena itu, pemikiran-pemikiranku harus bebas membaca setiap realitas yang ada. Pemikiranku adalah keberanian yang menghantam tembok setebal apapun, demi berartinya sebuah kehidupan. Pemikiranku adalah keresahan dan kegelisahan yang menemani setiap generasi yang terlahir dalam dinginnya malam dan menjadi musuh bagi makhluk-makhluk yang serakah. Aku harus selalu ada bagi mereka yang tertindas dan menangis dan yang akan menggantikan Aku, untuk kemudian memikirkanku, dan Aku yang selanjutnya.

Mereka yang tertindas dan menangis menitipkan asanya padaku, dan bukankah Aku harus merasa berkewajiban untuk mengubah setiap hembusan asa itu menjadi nyata?? Menjadi nyata di depan mata mereka. Hingga tidak ada lagi yang menangis, tidak ada lagi yang tertindas dan merana. Dan Aku, Mahasiswa, akan memulai semua hal besar itu dengan otakku ini. Dengan pikiran pertama tentang perubahan dan kebebasan.

Dan bagi mereka makhluk-makhluk serakah, pemikiranku sewaktu-waktu akan menjadi pisau tajam yang siap menghunus perut kalian yang penuh berisi senyum-senyum kebebasanku dan gelak tawa kaum-kaum yang tertindas, maka dari itu bersiaplah, karena setiap zaman akan melahirkan generasinya.

Dan Aku, Mahasiswa, akan selalu ada sebagai malaikat sekaligus hantu. Kecuali Aku adalah MAKHLUK DUNGU dengan kemampuan OTAK TERBATAS dan tidak pantas disebut MAHASISWA !!!

1 komentar: